
Di pagiku sendiri pun aku merasakan asing.
Ku hirup minuman coklat hangat. kunikmati setiap hirupan di dalamnya.
Kuhirup perlahan. Terlihat dasar dari mug putihku. Tak seluruhnya putih, tersisa sedikit ampas dari bekas coklat hangatku.
"Seperti inikah ? Seperti inikah rasa ku kepada-mu ?"
"Rasa yang nikmat saat aku menyayangimu".
"Rasa yang hangat ketika aku menggenggam tanganmu".
"Namun terasa sedih ketika rasa itu telah hilang, habis."
Benar. Seperti coklat hangat-ku. Tak seluruhnya habis, tersisa ampas minuman berwarna lebih gelap.
Tersisa sedikit pedih.
Rasa pedih yang muncul karena tak dapat memiliki-mu 'lagi'.
Ku hirup minuman coklat hangat. kunikmati setiap hirupan di dalamnya.
Kuhirup perlahan. Terlihat dasar dari mug putihku. Tak seluruhnya putih, tersisa sedikit ampas dari bekas coklat hangatku.
"Seperti inikah ? Seperti inikah rasa ku kepada-mu ?"
"Rasa yang nikmat saat aku menyayangimu".
"Rasa yang hangat ketika aku menggenggam tanganmu".
"Namun terasa sedih ketika rasa itu telah hilang, habis."
Benar. Seperti coklat hangat-ku. Tak seluruhnya habis, tersisa ampas minuman berwarna lebih gelap.
Tersisa sedikit pedih.
Rasa pedih yang muncul karena tak dapat memiliki-mu 'lagi'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar